Minggu, 10 Juni 2012

Fisiologi Tanah


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi. Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ,system organ, dan organism secara mejalankan fungsi fisik dan kimiawi untuk melindungi kehidupan. Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Sebagai contoh, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan sebagian atau seluruhnya pada sel manusia.
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tanah ?
2. Apa saja komponen penyusun tanah ?
3. Bagaimana tekstur dan struktur pada tanah ?
4. Apa pengertian dari air dan larutan tanah ?
5. Apa definisi pengukuran tanah ?

C.  Tujuan
1.  Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari tanah.
2.  Agar mahasiswa dapat mengetahui komponen penyusun tanah.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui tekstur dan struktur pada tanah.
4. Agar mahsiswa dapat mengetahui pengertian air dan larutan dalam tanah.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui definisi pengukuran tanah.

D.  Manfaat Penulisan
1.    Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah serta struktur dan tekstur tanah
2.    Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang tanah.










BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Tanah
Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik.
Tanah merupakan satu rantai di antara sistem tubuh alam yang keberadaannya tidak dengan sendirinya, proses pembentukan dan keberadaannya sangat dipengaruhi oleh faktor alam yang lain, seperti bahan induk, iklim, topografi atau relief, vegetasi atau organisme, manusia dan waktu.
Tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan tumbuhan karena tanah dapat merupakan media bagi tumbuhan yang hidup di atasnya. Kondisi tanah sangat penting bagi tumbuhan yang hidup di atasnya, dan fisik tanah ini sangat ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah.
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
1.    Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.    Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.    Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)
4.    Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

B.  Komponen Tanah
Tanah terbentuk dari percampuran komponen penyusun tanah yang bersifat heterogen  dan beraneka.Ada 4 (empat) komponen utama penyusun tanah mineral yang tidak dapat dipisahkan dengan pengamatan mata telanjang. Komponen tanah tersebut dipisahkan menjadi tiga fase penyusun tanah,yakni
1.         Fase padat       : bahan mineral dan bahan organik;
2.         Fase cair          : lengas tanah dan air tanah;serta
3.         Fase gas           : udara tanah.
Komposisi tanah berdasarkan volume tanah,masing-masing komponen hanya perkiraan (0% volume). Komponen mineral adalah semua jenis bahan padat hasil pelapukan batuan induk termasuk mineral primer, mineral sekunder, dan bahan amorf yang mempunyai bermacam – macam ukuran dan komposisi.
Komponen organik terdiri atas fauna dan flora tanah,perakaran tanaman,serta hasil dekomposisi/peruraian sisa vegetasi atau hewan sebagai hasil kegiatan mikroorganisme sehingga selalu terjadi alih rupa komponen tanah.
Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :
(1) Bahan Padatan berupa bahan mineral
(2) Bahan Padatan berupa bahan organik
(3) Air
(4) Udara
Bahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik), 25% air dan 25% udara.

C.  Tekstur dan Struktur  Tanah
Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.
Butir-butir yang paling kecil adalah butir liat, diikuti oleh butir debu (silt), pasir, dan kerikil. Selain itu, ada juga tanah yang terdiri dari batu-batu. Tekstur tanah dikatakan baik apabila komposisi antara pasir, debu dan liatnya hampir seimbang. Tanah seperti ini disebut tanah lempung. Semakin halus butir-butir tanah (semakin banyak butir liatnya), maka semakin kuat tanah tersebut memegang air dan unsur hara. Tanah yang kandungan liatnya terlalu tinggi akan sulit diolah, apalagi bila tanah tersebut basah maka akan menjadi lengket. Tanah jenis ini akan sulit melewatkan air sehingga bila tanahnya datar akan cenderung tergenang dan pada tanah berlereng erosinya akan tinggi. Tanah dengan butir-butir yang terlalu kasar (pasir) tidak dapat menahan air dan unsur hara. Dengan demikian tanaman yang tumbuh pada tanah jenis ini mudah mengalami kekeringan dan kekurangan hara.
Pembagian Ukuran Fraksi-Fraksi Tanah (Tekstur) Menurut Sistem Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) Tahun 1938

Partikel
Diameter fraksi (mm)
Pasir sangat kasar (Very coarse sand)
2,00 – 1,00
Pasir kasar (Coarse sand)
1,00 – 0,50
Pasir sedang (medium sand)
0,50 – 0,25
Pasir halus (fine sand)
0,25 – 0,10
Pasir sangat halus (very fine sand)
0,10 – 0,05
Debu (silt)
0,05 – 0,002
Liat (Clay)
Kurang dari 0,002

Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liatterikat satu sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain. Di daerah curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur tanah remah atau glamuler di permukaan dan gumpal di horison bawah.
Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsung. Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat.
Macam-macam struktur tanah
1.     Struktur tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya diameternya tidak lebih dari 2 cm. Umumnya terdapat pada horizon A yang dalam keadaan lepas disebut “Crumbs” atas Spherical.
2.    Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya membulat maka disebut kubus membulat (sub angular blocky). Ukuranya dapat mencapai 10 cm.
3.    Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya. Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).
4.    Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu horizontal. Jadi agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya mencapai 16 cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk puncaknya datar disebut prismatik dan membulat disebut kolumner

 
Keterangan:
O :    Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa)
A :    Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap
E :    Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi, berwarna terang
B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari harison diatasnya (akumulasi bahan eluvial).
C :    Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belum terjadi perubahan
R :    Bahan Induk tanah 

D.    Air dan Larutan Tanah
Air Tanah
Air dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan tumbuhan  yang tumbuh di atasnya. Di dalam air tanah biasanya terlarut banyak mineral dan senyawa lainnya, yang keseluruhannya disebut larutan tanah dan merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan.
Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air tanah. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam.Air tanah dangkal terdapat pada bidang tanah yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembentukan tanah. Melalui profil kedalamnan tanah dapat diduga berdasarkan tinggi muka air tanah yang selalu mengalami periode naik turun sesuai dengan keadaan musim atau faktor lingkungan lainnya.

Larutan Tanah
Larutan tanah adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat juga ion-ion yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium. Larutan tanah identik dengan larutan garam yang mudah berubah konsentrasi (kepekatan) dan susunan kimianya.
Di daerah kering, kadar garam larutan tanah lebih tinggi daripada di daerah bawah. Sering kali kadar garam larutan tanah menghambat pertumbuhan tanaman. Kadar garam sebesar 0,5% saja sudah berbahaya bagi tanaman.

E.  Pengukuran Tanah
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah. Pengukuran tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan penerapan pengukuranbentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang utuh dari survey.



BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.    Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
2. Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :
(1) Bahan Padatan berupa bahan mineral
(2) Bahan Padatan berupa bahan organik
(3) Air
(4) Udara
3.  Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain.
4.  Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air tanah. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Larutan tanah adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat juga ion-ion yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium.
5. Pengukuran tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan penerapan pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang utuh dari survey.

B.  Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi tumbuhan lebih dalam lagi terutama mengenai tanah.



DAFTAR PUSTAKA


Rismunandar. 1993.Tanah dan Seluk Beluknya. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Sutanto, Rahmat.2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Kanisius
http://www.docstoc.com/docs/20860445/Tekstur-tanah

0 komentar:

Posting Komentar