BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Fisiologi
adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara
fisik dan kimiawi. Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk
mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ,system organ, dan organism secara
mejalankan fungsi fisik dan kimiawi untuk melindungi kehidupan. Berdasarkan
objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi
hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada
jenis organisme yang dipelajari. Sebagai contoh, apa yang dipelajari pada
fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan sebagian atau seluruhnya pada sel
manusia.
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang
sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia
memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih
muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu
mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah
Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan
dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.
Salah satu diantaranya, penyelenggaraan
pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai
dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan
pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya.
Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan
masyarakat dan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tanah ?
2. Apa saja komponen penyusun tanah ?
3. Bagaimana tekstur dan struktur
pada tanah ?
4. Apa pengertian dari air dan
larutan tanah ?
5. Apa
definisi pengukuran tanah ?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari tanah.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui komponen penyusun tanah.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui tekstur dan struktur
pada tanah.
4. Agar mahsiswa dapat mengetahui pengertian air dan
larutan dalam tanah.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui definisi pengukuran tanah.
D. Manfaat Penulisan
1.
Untuk memberikan
gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah serta struktur dan tekstur tanah
2.
Sebagai bahan
masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang tanah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanah
Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa
padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil
pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik.
Tanah merupakan satu rantai di antara sistem tubuh alam yang
keberadaannya tidak dengan sendirinya, proses pembentukan dan keberadaannya
sangat dipengaruhi oleh faktor alam yang lain, seperti bahan induk, iklim,
topografi atau relief, vegetasi atau organisme, manusia dan waktu.
Tanah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan tumbuhan karena tanah
dapat merupakan media bagi tumbuhan yang hidup di atasnya. Kondisi tanah sangat
penting bagi tumbuhan yang hidup di atasnya, dan fisik tanah ini sangat
ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah.
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik
berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu,
Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan
zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara
integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan
produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun
kehutanan.
Fungsi Tanah
1.
Tempat tumbuh
dan berkembangnya perakaran
2.
Penyedia
kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.
Penyedia
kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara)
4.
Sebagai
habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau
tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut,
maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
B. Komponen Tanah
Tanah terbentuk
dari percampuran komponen penyusun tanah yang bersifat heterogen dan beraneka.Ada 4 (empat) komponen utama
penyusun tanah mineral yang tidak dapat dipisahkan dengan pengamatan mata
telanjang. Komponen tanah tersebut dipisahkan menjadi tiga fase penyusun
tanah,yakni
1.
Fase
padat : bahan mineral dan bahan
organik;
2.
Fase
cair :
lengas tanah dan air tanah;serta
3.
Fase
gas : udara tanah.
Komposisi tanah
berdasarkan volume tanah,masing-masing komponen hanya perkiraan (0% volume). Komponen
mineral adalah semua jenis bahan padat hasil pelapukan batuan induk termasuk mineral
primer, mineral sekunder, dan bahan amorf yang mempunyai bermacam – macam
ukuran dan komposisi.
Komponen organik
terdiri atas fauna dan flora tanah,perakaran tanaman,serta hasil
dekomposisi/peruraian sisa vegetasi atau hewan sebagai hasil kegiatan
mikroorganisme sehingga selalu terjadi alih rupa komponen tanah.
Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :
(1) Bahan Padatan berupa
bahan mineral
(2) Bahan Padatan berupa
bahan organik
(3) Air
(4) Udara
Bahan tanah tersebut
rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik), 25% air
dan 25% udara.
C. Tekstur
dan Struktur Tanah
Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan
tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi
kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan
Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir
mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran
0.05 – 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan
USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat
tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan
lain-lain.
Butir-butir yang paling kecil adalah butir liat, diikuti oleh butir debu
(silt), pasir, dan kerikil. Selain itu, ada juga tanah yang terdiri dari
batu-batu. Tekstur tanah dikatakan baik apabila komposisi antara pasir, debu
dan liatnya hampir seimbang. Tanah seperti ini disebut tanah lempung. Semakin
halus butir-butir tanah (semakin banyak butir liatnya), maka semakin kuat tanah
tersebut memegang air dan unsur hara. Tanah yang kandungan liatnya terlalu
tinggi akan sulit diolah, apalagi bila tanah tersebut basah maka akan menjadi
lengket. Tanah jenis ini akan sulit melewatkan air sehingga bila tanahnya datar
akan cenderung tergenang dan pada tanah berlereng erosinya akan tinggi. Tanah
dengan butir-butir yang terlalu kasar (pasir) tidak dapat menahan air dan unsur
hara. Dengan demikian tanaman yang tumbuh pada tanah jenis ini mudah mengalami
kekeringan dan kekurangan hara.
Pembagian Ukuran Fraksi-Fraksi Tanah (Tekstur) Menurut Sistem Departemen
Pertanian Amerika Serikat (USDA) Tahun 1938
Partikel
|
Diameter fraksi (mm)
|
Pasir sangat kasar (Very coarse sand)
|
2,00 – 1,00
|
Pasir kasar (Coarse sand)
|
1,00 – 0,50
|
Pasir sedang (medium sand)
|
0,50 – 0,25
|
Pasir halus (fine sand)
|
0,25 – 0,10
|
Pasir sangat halus (very fine sand)
|
0,10 – 0,05
|
Debu (silt)
|
0,05 – 0,002
|
Liat (Clay)
|
Kurang dari 0,002
|
Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari
dari butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan
liatterikat satu sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi
dan lain-lain. Di daerah curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur tanah
remah atau glamuler di permukaan dan gumpal di horison bawah.
Pengaruh struktur dan tekstur tanah
terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsung. Struktur tanah yang remah
(ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan produksi
persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang
padat.
Macam-macam struktur tanah
1.
Struktur
tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya diameternya tidak
lebih dari 2 cm. Umumnya terdapat pada horizon A yang dalam keadaan lepas disebut
“Crumbs” atas Spherical.
2.
Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber
horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika sudutnya tajam disebut kubus
(angular blocky) dan jika sudutnya membulat maka disebut kubus membulat (sub
angular blocky). Ukuranya dapat mencapai 10 cm.
3.
Lempeng (platy): Bentuknya sumbu
horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya. Biasanya terjadi pada tanah
liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).
4.
Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal
lebih panjang dari pada sumbu horizontal. Jadi agregat terarah pada sumbu
vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya mencapai 16 cm. Banyak
terdapat pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk puncaknya datar disebut
prismatik dan membulat disebut kolumner
Keterangan:
O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan
bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa)
A : Horison
mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap
E : Horison
mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe
dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten
lainnya tinggi, berwarna terang
B : Horison illuvial atau horison tempat
terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari harison diatasnya (akumulasi
bahan eluvial).
C : Lapisan
yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belum terjadi
perubahan
R : Bahan
Induk tanah
D.
Air dan Larutan Tanah
Air
Tanah
Air
dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan tumbuhan yang tumbuh di atasnya. Di dalam air tanah biasanya
terlarut banyak mineral dan senyawa lainnya, yang keseluruhannya disebut
larutan tanah dan merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan.
Tanah pada
kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air tanah. Air
tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah
dalam.Air tanah dangkal terdapat pada bidang tanah yang mempunyai pengaruh
besar terhadap proses pembentukan tanah. Melalui profil kedalamnan tanah dapat
diduga berdasarkan tinggi muka air tanah yang selalu mengalami periode naik
turun sesuai dengan keadaan musim atau faktor lingkungan lainnya.
Larutan
Tanah
Larutan tanah adalah air yang terdapat
di antara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung ion-ion terlarut yang dapat
diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat juga ion-ion yang tidak
berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium. Larutan tanah
identik dengan larutan garam yang mudah berubah konsentrasi (kepekatan) dan
susunan kimianya.
Di daerah kering, kadar garam larutan tanah lebih tinggi
daripada di daerah bawah. Sering kali kadar garam larutan tanah menghambat
pertumbuhan tanaman. Kadar garam sebesar 0,5% saja sudah berbahaya bagi
tanaman.
E. Pengukuran
Tanah
Ilmu
ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi
yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi
dan di bawah tanah
untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah,
di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan
penentuan posisi relatif suatu daerah. Pengukuran
tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan
penerapan pengukuranbentang
alam.
Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang utuh dari survey.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa :
1.
Tanah adalah suatu benda
berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang
terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau
dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara
fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang
tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
2. Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :
(1) Bahan Padatan berupa
bahan mineral
(2) Bahan Padatan berupa
bahan organik
(3) Air
(4) Udara
3. Tekstur
tanah adalah keadaan tingkat
kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan
fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Gumpalan ini
terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh
perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain.
4. Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi
oleh air yang disebut dengan air tanah. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua
yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Larutan tanah adalah
air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung ion-ion
terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat juga
ion-ion yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium.
5. Pengukuran tanah
adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan penerapan pengukuran bentang
alam.
Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang utuh dari survey.
B. Saran
Makalah ini dapat
dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi tumbuhan lebih dalam
lagi terutama mengenai tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Rismunandar.
1993.Tanah dan Seluk Beluknya.
Bandung : Sinar Baru Algensindo
Sutanto,
Rahmat.2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta
: Kanisius
http://www.docstoc.com/docs/20860445/Tekstur-tanah
0 komentar:
Posting Komentar