Senin, 02 Januari 2012

Makalah Blattodea

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di dunia ini ada banyak sekali hewan. Hewan hewan tersebut dibagi menjadi banyak jenis. Dan dari semua jenis hewan tersebut mempunyai ciri khas masing-masing. Sehingga hewan tersebut sangat menarik untuk di pelajari. Serangga termasuk dari jenis hewan di dunia ini. Serangga terlihat sangat simpel. Karena kebanyakan serangga bentuknya kecil. Tetapi serangga itu sendiri mempunyai keunikan tersendiri dari tubuh yang kecil tersebut. Sehingga dari situlah penulis ingin membahas tentang kecoa. Kecoa merupakan serangga yang biasa terdapat pada rumah ataupun bangunan lain. Di malam hari mereka mencari makan di dapur, tempat penyimpanan makanan, saluran air dan tempat pembuangan kotoran. Kecoa disebut sebagai hama Karena kebiasaan hidupnya yang kotor dan baunya yang tidak enak. Beberapa orang mungkin alergi terhadap kecoa setelah sering terpapar atau kontak.
Kecoa adalah hewan yang aneh dan unik. Mengapa?. Setiap kali ada yang melihat pasti ada saja yang menjerit, lompat dan lain sebagainya. Orang orang tersebut kiranya merasa jijik atau takut. Sehingga, penulis ingin mengetahui apa yang disebut kecoa, bagaimana kehidupan kecoa dan lain sebagainya yang berhubungan dangan kecoa.







B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Ordo Blattodea (Bangsa kecoak)?
2.      Apa saja ciri-ciri umum dari Ordo Blattodea (Bangsa Kecoak) ?
3.      Bagaimana Daur Hidup dari Ordo Blattodea (Bangsa Kecoak)?
4.      Apa saja Peranan  Ordo Blattodea(Bangsa Kecoak) ?
5.      Bagaimana cara pengendalian lipas/kecoa ?


C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.      Apa yang dimaksud dengan Ordo Blattodea (Bangsa kecoak)?
2.      Apa saja ciri-ciri umum dari Ordo Blattodea (Bangsa Kecoak) ?
3.      Bagaimana Daur Hidup dari Ordo Blattodea (Bangsa Kecoak) ?
4.      Apa saja Peranan Ordo Blattodea (Bangsa Kecoak)?
5.      Bagaimana cara pengendalian lipas/kecoa ?


D.    Manfaat Penulisan
Agar Mahasiswa dapat mengetahui proses dari kehidupan serangga dalam hal ini termasuk dalam Ordo Blattodea (Bangsa Kecoak)








BAB II
PEMBAHASAN


A.    Ordo Blattodea
Ordo Blattodea umumnya dikenal dengan nama kecoak atau kakerlak. Serangga kelompok ini biasanya hidup dalam rumah (Synanthtropy), memiliki alat-alat mulut mengigit, mata majemuk besar, sayap depan agak keras, sayap belakang besar, membranus, bervena banyak, femur belakang dan femur tengah hamper sama panjang dan sama tebal, serta tubuh berbetuk pipih. Metamormosisnya termasuk metamorphosis sederhana : telur menetas menjadi nimfa dan berkembang menjadi dewasa
(Dantje T. Sembel, 2008).
Kecoa termasuk phyllum Arthropoda, klas Insekta. Para ahli serangga memasukkan kecoa kedalam ordo serangga yang berbeda-beda. Maurice dan Harwood (1969) memasukkan kecoa ke dalam ordo Blattaria dengan salah satu familinya Blattidae; Smith (1973) dan Ross (1965) memasukkan kecoa kedalam ordo Dicyoptera dengan sub ordonya Blattaria; sedangkan para ahli serangga lainnya memasukkan kedalam ordo Orthoptera dengan sub ordo Blattaria dan famili Blattidae.
(http : //abdullah-kuasailahi.blogspot.com)
Kecoa adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia.  Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub. Kecoa juga termasuk hewan purba. Banyak ahli yang mengatakan bahwa kecoa telah hidup di bumi 300 juta tahun yang lalu. Keberadaan kecoa sejak jaman purba itu dibuktikan dengan temuan fosil. Fosil kecoa yang tertua diidentifikasi dari periode Carboniferous diakhir periode Devonian sekitar 354-295 juta tahun lalu. Walau pun bentuk kecoa purba ini lebih mirip belalang. Seandainya itu tidak cukup kuat, maka ada lagi fosil kecoa yang mirip dengan bentuk kecoa modern. Berdasarkan uji umur, fosil ini diperkirakan dari masa awal Cretaceous (sekitar 145-4 juta tahun lalu).
Di antara spesies yang paling terkenal adalah kecoa Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai, dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk dalam kategoriini. Kecoa adalah makhluk omnivora seperti manusia.mereka memakan sesuatu yg telah mati atau benda benda yang tidak bergerak yang kebanyakan adalah bahan bahan organik.makanan favoritnya adalah buah dan sayuran yg telah membusuk. (http://diqy-memory.blogspot.com/)

v  Klasifikasi Ilmiah dari Kecoak adalah :
Ø  Kerajaan          : Animalia
Ø  Filum               : Arthropoda
Ø  Kelas               : Insecta
Ø  Upakelas         : Pterygota
Ø  InfraKelas       : Neoptera
Ø  Super Ordo     : Dictyoptera
Ø  Ordo                : Blattodea

v  Ordo Blattodea Terbagi atas 6 Famili :
1.      Blaberidae
Kecoa ini terkenal berukuran besar dan berbobot paling berat dibandingkan kecoa lain. Salah satu spesiesnya, yaitu Blaberus giganteus yang ditemukan di wilayah Amerika Tengah dan Selatan masih memegang rekor sebagai kecoa terbesar di dunia dengan ukuran panjang mencapai 90 mm. Sementara itu, spesies Macropanesthia rhinoceros tercatat sebagai kecoa yang berbobot paling berat (mencapai 35 g). Kecoa ini makan pada bahan organik yang membusuk.



Kecoa raksasa Brazilia, Blaberus giganteus
(en.wikipedia.org)

2.      Blattellidae
Famili ini terdiri dari spesies kecoa yang terkenal sebagai hama rumah tangga, misalnya Blatella germanica atau Kecoa Jerman dan B. asahinai atau Kecoa Asia, yang berbau busuk dan berpotensi sebagai vektor beberapa penyakit, misal Toxoplasma gondii, dan jenis-jenis patogen lain yang ditularkan melalui hewan peliharaan.


Euphyllodromia angustata
http://tolweb.org/


3.      Blattidae
Berasal dari kata Latin blatta yang artinya lipas, kecoa atau coro. Seraangga ini terdapat di seluruh dunia dan merupakan serangga pengganggu dalam rumah tangga. Telur diletakkan dalam kapsul yang keras (Ootheca) seperti pada belalang sembah. Ootheca biasanya menonjol di ujung perut dan dibawa induknya untuk beberapa waktu sebelum di letakkan di suatu tempat. Satu kapsul berisi telur 16-40 butir. Yang dewasanya sering menghasilkan bau yang tak menyenangkan. (Ir. Pracaya, 1991)
 Dua  spesies contoh yang terkenal adalah Periplaneta americana atau Kecoa Amerika yang banyak dijumpai di Indonesia dan Blatta orientalis atau Kecoa Oriental. Famili ini mempunyai anggota cukup banyak, meliputi beberapa ratus spesies.

4.      Cryptocercidae
Anggota famili ini dapat ditemukan di pepohonan dan bagian pohon yang sudah membusuk. Ukuran tubuhnya cukup besar, berwarna coklat kemerah-merahan, dan tidak bersayap. Salah satu genusnya, yaitu Cryptocercus atau Kecoa Kayu adalah salah satu serangga yang bersifat subsosial dan hidup dan makan di dalam batang pohon (xylophagous).
 
Cryptocercus garciai
http://tolweb.org/
5.      Polyphagidae
Anggota famili ini dikenal dengan nama Kecoa Padang Pasir, karena kebanyakan spesies yang telah dipelajari ditemukan di padang pasir, misalnya genus Arenivaga. Kecoa ini mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang minim air. Edney et al (1974) yang meneliti distribusi (vertikal dan horisontal) dari spesies Arenivaga investigata di gurun Colorado, menemukan fakta bahwa kecoa ini menyukai tempat-tempat yang ternaung, yang mampu menyimpan lebih banyak air ketimbang tempat-tempat yang terbuka. Sebelumnya, Hawke dan Farley (1973) menemukan bahwa kecoa ini makan pada daun-daun tumbuhan gurun yang membusuk, termasuk akar-akar tumbuhan tersebut.


Ergaula capucina
http://tolweb.org/
6.      Nocticolidae
Nocticolidae adalah sebuah keluarga kecil di urutan Blattodea (kecoa). Ini terdiri dari hanya 20 spesies dalam 2 genera. Mereka ditemukan di Afrika, Asia dan Australia. Sebagian besar hidup di habitat gua, meskipun sedikit yang berhubungan dengan rayap.
Contoh spesies Nocticolidae :

Neostylopyga ornate

B.     Ciri-ciri Umum Blattodea (Kecoak)
·         Kecoak adalah serangga pengembara dengan lima ruas tarsi dan tak satupun tungkai-tungkai mengalami modifikasi untuk menggali atau mendekap.
·         Tubuhnya berbentuk bulat telur dan gepeng dengan kepala tersembunyi dari atas oleh pronotum.
·         Timpanum dan organ penghasil suara biasanya tidak ada.
·         Sayap-sayap ada, walaupun pada beberapa jenis sayap tersebut menyusut
·         Serangga betina memiliki sayap yang lebih pendek daripada serangga jantan.
·         Sersi beruas satu sampai banyak dan biasanya cukup panjang.
·         Antena panjang dan berbentuk seperti filamen.
·         Perilaku kecoak sebelum kopulasi khas, yaitu dengan menggunakan feromon sex dan kopulasi terjadi secara 'tail-to-tail'.
·         Betina menghasilkan kelompok telur dalam ootheca yang diletakkan sesudah mereka terbentuk, dibawa oleh abdomen betina sampai mereka menetas atau dibawa dibagian dalam sebuah uterus selama periode hamil.
·         Struktur ootheca sangat khas yang terdiri dari 20-30 embrio yang berkembang dalam baris paralel.
·         Kecoak mempunyai keragaman tinggi pada daerah tropis, dengan perbedaan utama warna, bentuk, dan habitat, lebih kurang 300 spesies, tetapi hanya 1 % yang berasosiasi dengan kehidupan manusia (biasanya yang bersifat nocturnal).
·         Kecoak bersifat hidup soliter, namun kadang-kadang dijumpai berkelompok ('loosely gragarius'), seperti pada Famili Cryptpceridae (kecoa pada tanaman) merupakan subsosial pada akar tanaman.
Secara fisik, serangga (kecoak) memiliki bentuk tubuh berbentuk oval dan pipih (dorso ventral). Tubuhnya tersusun atas tiga bagian yakni kepala, thoraks, dan abdomen (perut). Pada bagian kepala terdapat sepasang antena, sepasang mata majemuk, dan satu mata tunggal. Seperti serangga lain, kecoa memiliki tiga pasang kaki. Tubuhnya berwarna cokelat mengkilat. Sekilas tak nampak seperti hewan menjijikkan. Kecoa mempunyai bentuk tubuh khas, yaitu pipih, dengan kepala tersembunyi di bawah pronotum yang lebar. Panjang tubuhnya antara beberapa milimeter sampai hampir 100-an milimeter. Tubuh kecoa kebanyakan berwarna coklat muda sampai coklat tua mendekati hitam.
Kecoa, Periplaneta americana
(en.wikipedia.org)
Bangsa kecoa mempunyai kaki bertipe cursorial (tipe pejalan), dengan duri-duri yang tumbuh di sepanjang tibianya yang ramping yang berguna untuk membantu kecoa berjalan di atas permukaan yang tidak stabil. Antena yang bertipe filiform tumbuh panjang.

C.    Daur Hidup dari Ordo Blattodea (Bangsa Kecoak)


Kecoa mengalami metamorfosis tidak sempurna. Karena kecoa hanya mengalami 3 stedium yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Untuk menyelesaikan siklus hidupnya kecoa membutuhkan waktu kurang lebih 7 bulan. Sedangkan kecoa biasa hidup selama kurang lebih 1 tahun.
Kecoa memulai hidup nya dalam bentuk telur. Telur telur kecoa berada dalam satu kapsul atau bisa di sebut ootheca. Dalam kapsul tersebut biasanya berisi 30-40 telur. Telur-telur tersebut biasanya di simpan di tempat yang tersembunyi sampai menetas. Tetapi ada juga kecoa yang kapsul telurnya menempel di abodemen induknya. Telur kecoa menetas dalam waktu 30-40 hari.
Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan nimfa. Nimfa hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih. Seiring bertambahnya umur, warna ini akan berubah menjadi cokelat. Seekor nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai dia menjadi dewasa. Lamanya stadium nimfa ini berkisar 5-6 bulan. Stadium dewasa ditandai dengan adanya sayap pada punggung kecoa. Sayap ini memudahkan kecoa untuk bergerak dan berpindah tempat .

v  Beberapa Spesies Kecoa
a.       Kecoa Jerman (Blatella Germanica)
Penampilan
• Panjang 12 - 15 mm, Coklat dengan 2 garis hitam pada rongga dada, Sayap sepanjang tubuh atau sedikit tumpang-tindih di kedua jenis kelamin, Berlari dan memanjat (telapak menempel pada kaki)
Siklus hidup
• Betina membawa 35-40 telur dalam ootheca (kantung telur) sampai telur-telur itu siap menetas, Menetas dalam 1 bulan, Anakan memerlukan 6 minggu hingga 6 bulan untuk berkembang menjadi dewasa.
Pola hidup
• Bangunan yang panas, seringkali dapur dan kapal. Lebih menyukai suhu dan kelembaban yang tinggi, Aktif pada malam hari, Omnivora

b.      Kecoa Amerika(Periplaneta Americana)
Penampilan
• Panjang 28 - 44 mm, Warnanya merah-coklat mengkilap, Pada jantan, sayap lebih panjang daripada tubuhnya. Pada betina, sayap hanya bertumpang tindih pada perutnya, Berlari (dapat terbang pada suhu yang sangat panas)
Siklus hidup
• Ootheca (kantung telur) berisi 6 – 28 telur dibawa oleh betina selama beberapa hari sebelum dikumpulkan. Terkadang saling menempel dan terkelompok-kelompok, Menetas dalam 1 - 2 bulan, Anakan biasanya berkembang dalam 5 bulan, tapi dapat pula hingga 15 bulan.
Pola hidup
• Sering berada di bagian dalam bangunan, saluran pipa, ruang bawah tanah, talang pipa, dan anak tangga, Aktif pada malam hari, Omnivora.
c.       Kecoa Asia (Blattella Asahinai)
Dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Satu kecoa spesies baru yang hidup dikegelapan goa di Kalimantan diketahui berukuran 8-10 cm. Diduga kecoa temuan ahli zoologi LIPI Cahyo Rahmadi ini adalah kecoa terbesar yang sudah teridentifikasi.


D.    Perananan  Ordo Blattodea (Bangsa Kecoak)
Ø  Kegunaan
a)      Dapat dijadikan sebagai obat yang mujarab
b)      Kecoak dapat mengendalikan Hama Kapas
c)      Kecoak (Blattodea) sebagai Model Terapan Teknologi Modern
d)     Sistem motorik kecoa digunakan dalam bidang robotic
e)      Kecoa membantu dalam bidang medis. (http://7creatives.blogspot.com/)
f)       Umumnya, Kecoa dijadikan bahan tes ketepatan dosis obat anti serangga.
g)      Kecoa dipakai sebagai pendeteksi bom. Hal ini karena kecoa mempunyai tingkat memori atau ingatan yang tinggi. Bahkan lebih tinggi dari anjing.
h)      Dalam rantai makanan, kecoa memegang peranan penting yaitu sebagai makanan dari burung atau binatang lain yang lebih besar. (http://archive.kaskus.us/thread/5245550)

Ø  Kerugian
Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit. Peranan tersebut antara lain :
a.       Sebagai vector mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen.
b.      Sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing.
c.       Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak mata. (http://id.shvoong.com/)
d.      Kecoa dapat memindahkan beberapa mikro organisme patogen antara lain, Streptococcus, Salmonella dan lain-lain sehingga mereka berperan dalam penyebaran penyakit antara lain, Disentri, Diare, Cholera, Virus Hepatitis A, Polio pada anak-anak.
e.       Menyebabkan global warming


E.     Pengendalian lipas/kecoa
Semenjak ditetapkan sebagai serangga “berbahaya”, upaya pengendalian kecoa menjadi sangat serius. Bagi masyarakat awam, pengendalian kimiawi menggunakan pestisida sintetik menjadi pilihan yang paling mudah, misalnya Baygon, Mortein, kapur anti kecoa, dan sebagainya. Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari cairan yang disemprotkan sampai dengan perangkap lem. Namun, pengendalian kimiawi ini telah memicu ketahanan (resistensi). Misalnya, spesies Blatella germanica diketahui telah resisten terhadap sepuluh jenis insektisida piretroid, organofosfat, dan karbamat. Sebenarnya, ada beberapa resep sederhana untuk mengusir kecoa. Menurut situs KabariNews, kecoa dapat diusir dengan daun salam, potongan jeruk lemon atau mentimun, dan lumatan bawang putih. Tempatkan bahan-bahan tersebut di tempat-tempat yang disukai oleh kecoa, terutama tempat-tempat yang lembab. (http://majalahserangga.wordpress.com )
Dan hal yang paling penting untuk mengendalikan atau mencegah kedatangan kecoa adalah dengan cara menjaga kebersihan rumah, misalnya dengan mengepel lantai atau membersihkan perabotan. Penelitian Burk dan Bell (1973) membuktikan bahwa kecoa mengeluarkan feromon agregasi yang terkandung di dalam fesesnya, yang berguna untuk “memanggil” dan “mengumpulkan” kecoa-kecoa yang lain. Jadi, jika feses-feses tersebut dihilangkan, maka kecoa-kecoa juga tidak akan “terpanggil” untuk berkumpul.

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa :
1.      Kecoa merupakan hewan yang termasuk ordo Blattodea dengan Superordo Dictyoptera.
2.      Kecoa mengalami metamorfosis tidak sempurna. Karena kecoa hanya mengalami 3 stedium yaitu telur, nimfa, dan dewasa .
3.      Beberapa aspek dalam pengendalian lipas/kecoa adalah:
·         Inspeksi dan survey untuk mengetahui lokasi-lokasi sarang/persembunyiannya.
·         Sanitasi
·         Reduksi populasi secara non-kimiawi (pengkapuran, perangkap, lem) atau kimiawi (penyemprotan dengan Solfac)
4.      Kecoa adalah hewan yang sangat unik. Menghuni bumi sejak 300 juta tahun yang lalu yang berarti kecoa adalah hewan purba yang masih hidup sampai sekarang dengan bermacam macam kelebihan yang dimiliki. Mulai dari tahan radiasi, tahan pukul, bergerak cepat dan lain sebagainya. Tetapi kecoa juga salah satu penyebar penyakit. Karena kehidupannya yang lebuh suka di tempat tempat kotor yang banyak mengandung penyakit. Sehingga kecoa perlu di kendalikan populasinya.
B.     Saran
Jangan melakukan pemberantasan kecoa secara besar besaran menggunakan insektisida, karena kecoa yang lolos dari serangan insektisida menyebabkan resistansi terhadap kecoak tersebut.



DAFTAR PUSTAKA


Buku :
Ir. Pracaya, 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Salatiga : Penebar
Swadaya
Sembel, Dantje T. 2008. Entomologi Kedokteran . Yogyakarta : Andi

Browsing :
http://diqy-memory.blogspot.com/ (diakses tanggal 10 Oktober 2011)
http : // en.wikipedia.org (diakses tanggal 10 Oktober 2011)
http://tolweb.org/ (diakses tanggal 10 Oktober 2011)
http://pestcoin.blogspot.com/2010/10/kecoa.html (diakses tanggal 10 Oktober 2011)






1 komentar: